Senin, 07 Oktober 2013

Kesetiaan Burung Nuri

Kesetiaan Burung Nuri

Kesetiaan Burung Nuri
Suatu ketika ketika saat mendekati Ajal Resi Bisma memberikan sebuah nasehat perumpamaan kepada ke lima Pandawa
Ada Seekor burung Nuri yang hidup diatas sebuah pohon yang rindang, Sebuah pohon yang besar, dan berbuah sepanjang tahun, Sehingga pohon yang rindang dan lebat itupun menarik minat burung burung yang lain untuk berteduh dan menetap disana. Selama Hidupnya burung Nuri selalu tinggal diatas pohon tersebut tanpa pernah meninggalkan pohon tersebut.
Pada suatu ketika datang seorang pemburu dari bangsa Kasi, Pemburu dari bangsa kasi terkenal dengan panah beracunnya, Ketika tiba didekat pohon tempat Nuri bernaung sang Pemburu melihat seekor Rusa Lalu berusaha memanahnya, Tetapi panahnya meleset dan mengenai batang Pohon tempat nuri tinggal. Alhasil Racun dari Panah itu pun meresap kedalam batang pohon, dan beberapa hari kemudian Pohonpun menjadi Layu dan meranggas. Mengetahui pohon itu akan mati burung burung pun lalu terbang meninggalkan pohon sekarat itu, Mereka sudah tidak betah untuk bernaung dibawah pohon yang tidak memberikan manfaat tersebut.
Namun ternyata hanya seekor burung nuri tersebut yang masih dengan setia tinggal di atas pohon merana tersebut, Lama kelamaan pohon menjadi makin merana dan sekarat, demikian juga dengan kondisi Nuri yang juga ikut berkondisi mengenaskan. Berkat kekuatan Budi dan Tekat dari Nuri tersebut sampai munculah Kilau Kilau cahaya yang sampai terlihat di Kayangan tempat para Dewa Bersemayam. Singkat Cerita Batara Guru sebagai pemimpin para Dewa pun menugaskan Batara Indra untuk menolong burung Nuri.
Setelah sampai dibumi maka Batara Indra pun berubah wujud dengan menyamar sebagai seorang Brahmana. lalu diapun mendekati pohon itu lalu bercakap cakap dengan burung Nuri tersebut.
Brahmana: " Aku heran dengan mu tindakan Bodohmu Nuri, mengapa kamu bertengger di pohon yang hampir mati, tanpa perlindungan dari panas dan dingin bahkan tanpa makanan pula?" Lihatlah disekelilingmu banyak pohon yang rindang dan bisa memberikanmu Makan dan perlindungan.
Nuri: "Ooo, Brahmana yang agung, janganlah engkau mengakanku dengan bodoh, sebagai brahmana kamu tentu tahu apa artinya berterimakasih, Saya hidup di pohon ini sejak dari berujud telur sampai sekarang, selalu hidup dari pohon ini, bila siang hari aku berlindung dari panas mentari dan bila malam tiba daun daunnya yang lebat memberikan perlindungan. Sekarang pohon ini sekarat Pantaskan aku meninggalkan nya?
Brahmana: " Lalu bila engkau terus bertahan disitu apa hasilnya? 
Nuri: " Hasilnya hanya akan menunggu kematian Brahmana, aku bertekat akan ikut mati bersama pohon ini yang memberikan kehidupan padaku, Keinginanku hanya Pohon ini bisa tumbuh sehat seperti sedia kala.
Setelah Mengetahui Tekat dan Keluhuran Budi sang Nuri. Lalu Brahmana itu kembali kewujud semula sebagai Batara Indra dan lalu memulihkan pohon tadi menjadi Subur seperti Sedia Kala.

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar