Rabu, 21 Mei 2014

Kakek Tua

Kakek Tua

menanam pohon
Tampak seorang kakek tua sedang bersusah payah menggali tanah menanam tumbuhan persik di halaman rumahnya. kebetulan lewat seorang pemuda dan bertanya: "Hai, Pak Tua! Usia anda sudah begitu lanjut, untuk apa lagi bersusah payah membuang tenaga dengan menanam pohon kecil itu, jangankan untuk menikmati hasilnya, untuk melihat pohon itu tumbuh besar mungkin tidak sempat."

Kemudian kakek itu berdiri sembari mengelap peluh dengan tangannya. Dengan roman penuh kewibawaan beliau berkata: "Anak muda, anda belum memahami makna hidup yang paling esensi. saya menanam pohon ini bukanlah hanya semata untuk diriku tapi anak dan teman-teman saya masih sempat bernaung di bawah pohon rindang ini kelak. saat saya sudah meninggal, cucu cucuku nantinya sudah dapat mengecap buahnya yang berlimpah ruah. Masihkah anda mengatakan jerih payahku tak berguna?"

PENJELASAN:

Pepatah berujar : "Yang tua menanam, yang muda menikmati hasilnya. Atau, yang tua merintis jalan, yang muda menapakinya."Hidup yang paling bermakna adalah turut memikirkan kelangsungan generasi. Kendati hidup hanay puluhan tahun, tapi memiliki nilai yang kekal. Bagaikan membakar sebatang kayu, begitu kayu pertama habis terlalap diikuti lagi oleh kayu kedua. Walau kayu kedua bukan merupakan kayu pertama, tapi yang pertama tetap bertanggung jawab untuk yang kedua, sehingga kontiniutas api tetap berlangsung. Demikian pula dalam kehidupan manusia ini.

Rabu, 19 Februari 2014

Ketekunan Berbuah Manis

Ketekunan Berbuah Manis 

Seorang bangsawan memilih 2 orang anak muda dari keluarga yang miskin untuk dipekerjakan. Yang tegap sebagai pengurus kuda. Yang kurus & kecil sebagai pengurus kambing.Suatu ketika si tegap berkata kepada si kecil: "Hai sobat. Aku lebih besar & tua darimu. Mulai besok, kita bertukar tempat. Aku mengurus kambing. Kamu mengurus kuda. Awas kalau tidak mau! Aku habisi kamu!"
Sore hari, dengan galau & langkah gontai dia pulang ke rumah. Melihat kegalauan anaknya, si ibu bertanya: "Nak, coba ceritakan ke ibu".
Si anak pun menceritakan peristiwa yg terjadi.
"Sungguh tidak adil kan, Bu. Dia mengancam & memaksa aku untuk mengurus kuda liar. Dia memilih kambing. Bagamana aku bisa mengejar-ngejar kuda yang begitu besar. Sungguh jelek nasibku".
Si ibu dengan senyum bijak berkata, "Nak. Pasti ada hikmahnya. Syukuri, hadapi & terima dengan besar hati. Jika kamu mampu belajar & kerja keras, pasti akan membuatmu menjadi kuat & bermanfaat untuk masa depanmu.

"Sejak saat itu, si kurus dengan susah payah setiap hari bergelut dengan kuda-kuda yang besar & liar. Dari hari ke hari keahlian menguasai kuda-kuda pun membaik. Badannya berkembang menjadi tinggi, tegap & perkasa.
Suatu hari, pecah perang antar negara. Kerajaan membutuhkan prajurit pasukan berkuda. Si pemuda pun terpilih sebagai pemimpin pasukan berkuda karena kepiawaiannya mengendalikan kuda.Di kemudian hari, si pemuda berhasil memimpin & memenangkan perang yang dipercayakan kepadanya & dikenal banyak orang karena kebesaran namanya.
Dia adalah pemimpin bangsa Mongol yang tersohor bernama: 


" GENGHIS KHAN " 

Senin, 21 Oktober 2013

Jangan Menilai Buku dari Sampulnya

Jangan Menilai Buku dari Sampulnya

Jangan Menilai Buku dari Sampulnya
Alkisah diceritakan Ketika Pang Tong yang telah berhasil menipu Cao Cao ( Perdana mentri Han dinasti pada waktu perang di tebing merah ( battle of red wall - Chibi ), Kemudian Zhuge Liang ( Penasihat Liu Bei ) memberikan rekomendasi kepada Pang Tong agar menghadap Liu Bei untuk meminta pekerjaan ( mengabdi ).
Ketika Liu Bei melihat surat dari Zhuge Liang dan melihat bahwa sosok Pang tong yang sedemikian jelek maka Liubei pun enggan memberinya pekerjaan yang besar dan penting, hanya karena menghormati Zhuge Liang karena Pang Tong adalah orang rekomendasinya maka Pang tong pun di beri kekuasaan untuk mengatur sebuah desa yang kecil.
Setelah menjabat jabatan yang baru, ternyata Pang Tong hanya bermalas malasan dan berhura hura tiap hari, tidak melaksanakan pekerjaannya. Lambat laun berita ini sampailah ke telinga Liu Bei, yang kemudian dengan murka mengutus Zhang Fei ( Adik angkat nya - five Tiger Generals ) untuk menyelidikinya.
Betapa terkejutnya Zhang Fei ketika melihat ternyata apa yang digunjingkan orang menjadi kenyataan, Ketika hendak murka Pang tong pun menjawab, Tuan Zhang Fei jangan marah, Pekerjaan mengurus desa kecil dalam berbulan bulan bisa saya selesaikan dalam sekejab, Lalu Pang Tong pun memanggil asistennya untuk mengambiul segala surat dan administrasi dari desanya. lalu dihadapan Zhang Fei semua masalah dan pekerjaan diselesaikan dengan Cepat. Melihat Hal ini betapa terkejutnya Zhang Fei ternyata Kakaknya Liu Bei telah salah menilai orang dan menyia nyiakan bakat dari Pang Tong.
Dikemudian hari Pang Tong Terkenal dengan sebutan nama The Young Phoenix sementara Zhuge Liang adalah Sleeping Dragon, 2 orang Penasehat Utama Kerajaan Shu Pada Era Kisah 3 Negara (Sam Kok).

Semoga Bermanfaat  

Senin, 07 Oktober 2013

Kesetiaan Burung Nuri

Kesetiaan Burung Nuri

Kesetiaan Burung Nuri
Suatu ketika ketika saat mendekati Ajal Resi Bisma memberikan sebuah nasehat perumpamaan kepada ke lima Pandawa
Ada Seekor burung Nuri yang hidup diatas sebuah pohon yang rindang, Sebuah pohon yang besar, dan berbuah sepanjang tahun, Sehingga pohon yang rindang dan lebat itupun menarik minat burung burung yang lain untuk berteduh dan menetap disana. Selama Hidupnya burung Nuri selalu tinggal diatas pohon tersebut tanpa pernah meninggalkan pohon tersebut.
Pada suatu ketika datang seorang pemburu dari bangsa Kasi, Pemburu dari bangsa kasi terkenal dengan panah beracunnya, Ketika tiba didekat pohon tempat Nuri bernaung sang Pemburu melihat seekor Rusa Lalu berusaha memanahnya, Tetapi panahnya meleset dan mengenai batang Pohon tempat nuri tinggal. Alhasil Racun dari Panah itu pun meresap kedalam batang pohon, dan beberapa hari kemudian Pohonpun menjadi Layu dan meranggas. Mengetahui pohon itu akan mati burung burung pun lalu terbang meninggalkan pohon sekarat itu, Mereka sudah tidak betah untuk bernaung dibawah pohon yang tidak memberikan manfaat tersebut.
Namun ternyata hanya seekor burung nuri tersebut yang masih dengan setia tinggal di atas pohon merana tersebut, Lama kelamaan pohon menjadi makin merana dan sekarat, demikian juga dengan kondisi Nuri yang juga ikut berkondisi mengenaskan. Berkat kekuatan Budi dan Tekat dari Nuri tersebut sampai munculah Kilau Kilau cahaya yang sampai terlihat di Kayangan tempat para Dewa Bersemayam. Singkat Cerita Batara Guru sebagai pemimpin para Dewa pun menugaskan Batara Indra untuk menolong burung Nuri.
Setelah sampai dibumi maka Batara Indra pun berubah wujud dengan menyamar sebagai seorang Brahmana. lalu diapun mendekati pohon itu lalu bercakap cakap dengan burung Nuri tersebut.
Brahmana: " Aku heran dengan mu tindakan Bodohmu Nuri, mengapa kamu bertengger di pohon yang hampir mati, tanpa perlindungan dari panas dan dingin bahkan tanpa makanan pula?" Lihatlah disekelilingmu banyak pohon yang rindang dan bisa memberikanmu Makan dan perlindungan.
Nuri: "Ooo, Brahmana yang agung, janganlah engkau mengakanku dengan bodoh, sebagai brahmana kamu tentu tahu apa artinya berterimakasih, Saya hidup di pohon ini sejak dari berujud telur sampai sekarang, selalu hidup dari pohon ini, bila siang hari aku berlindung dari panas mentari dan bila malam tiba daun daunnya yang lebat memberikan perlindungan. Sekarang pohon ini sekarat Pantaskan aku meninggalkan nya?
Brahmana: " Lalu bila engkau terus bertahan disitu apa hasilnya? 
Nuri: " Hasilnya hanya akan menunggu kematian Brahmana, aku bertekat akan ikut mati bersama pohon ini yang memberikan kehidupan padaku, Keinginanku hanya Pohon ini bisa tumbuh sehat seperti sedia kala.
Setelah Mengetahui Tekat dan Keluhuran Budi sang Nuri. Lalu Brahmana itu kembali kewujud semula sebagai Batara Indra dan lalu memulihkan pohon tadi menjadi Subur seperti Sedia Kala.

Semoga Bermanfaat

Minggu, 06 Oktober 2013

Teka teki Batara Narada kepada Batara Guru

Teka teki Batara Narada kepada Batara Guru

Alkisah dalam perwayangan diceritakan, suatu ketika Batara Narada ( salah seorang anggota Dewa dari Kahyangan turun kedunia dan dia kemudian bertapa di sebuah samudra di bumi. Karena tapanya yang sangat khusuk maka kesaktian dan gemanya sampai mengetarkan Kahyangan. Melihat keguncangan alam tersebut maka Batara Guru sebagai pemimpin para dewa di kahyangan memerintahkan para dewa untuk menghintikan proses pertapaan dari Batara narada.
Dari semua dewa yang diutus ternyata tidal satupun dewa yang berhasil, alhasil maka Betara Guru sendirilah yang kemudian turun ke bumi, dan memerintahkan agar tapanya segera dihentikan.
Batara narada menyanggupi Batara Guru akan menghentikan proses tapanya apabila dia berhasil menjawab tiga Teka Teki yang diajukannnya. 
Teka teki itu adalah
1. Apakah yang bisa lebih panas dari Api ?
2. Watak bagaimanakah yang disebut sebagai watak Utama ?
3. Apakah yang bisa memabukkan selain Arak ( minuman beralkohol ), Candu ( narkotika ) dan Talas Gadung ( makanan memabukkan yg mengandung racun )?
Setelah berpikir dengan lama Batara Gurupun ternyata Gagal menjawabnya.
Dan kemudian Batara Narada memberitahu jawabannya.
1. Yang bisa lebih panas dari api adalah hati manusia, apabila hatinya mengikuti dendam dan Angkara Murka.
2. Yang disbut sebagai watak utama adalah rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup ciptaan yang Kuasa agar dicapai kedamaian dan ketentraman.
3. Sedang yang bisa memabukkan selain Arak, Candu dan Gadung adalah Kecantikan, Ketampanan, Harta , Derajat dan Kekuasaan.

Semoga Bermanfaat

Rabu, 02 Oktober 2013

Merendahkan Diri untuk mencapai Tujuan yang lebih Besar

Merendahkan Diri untuk mencapai Tujuan yang lebih Besar

Merendahkan Diri untuk mencapai Tujuan yang lebih Besar
Pada akhir masa Periode Negara Negara Berperang ( 476SM - 221SM ), Atas Jasanya berdebat Lin Xiang Ru, seorang diplomatik negara Zhao berhasil menggalakan upaya Kerajaan Qin untuk menginvasi negaranya. atas Jasa besarnya tersebut maka dia diangkat Menjadi Mentri Senior. sebuah jabatan yang lebih tinggi dari Jendral Lian. ( Jendral Lian adalah Jendral Senior yang tel;ah berpuluh puluh tahun mengabdi dan berjasa besar di negara Zhao)
Betapa Murkanya Jendral Lian karena merasa diperlakukan tidak adil. karena dia berjasa besar dalam bidang militer dalam sekejab mata harus menjadi bawahan seorang yang hanya pandai bersilat lidah. Mengetahui hal ini Lin Xiang Ru memutuskan untuk menghindar, dia bahkan sampe harus sering menghindari rapat rapat demi menghindari agar ketika rapat dia tidak harus duduk di kursi yang lebih senior dari sang jendral.
Suatu waktu ketika sedang naik kereta kuda, dia akan berpapasan dengan kereta sang jendral, dia pun lalu menyuruh Kusir kereta untuk minggir dan berbelok ke jalan Kecil, untuk menunggu agar kereta sang jendral lewat. Melihat hal ini Bawahan Lin Xiang Ru pun Protes mengapa harus menghindar? Lalu Jawab Lin Xiang Ru, "Kita sama sama mengabdi pada negara Zhao, dan apabila saya dengan menuruti ego harus melawan jendral Lian, maka salah satu dari kita pasti akan ada yang kalah dan dipermalukan, sementara Jendral Lian masih diperlukan negara ini dan kewibawaannya juga disegani oleh negara Qin, Ibarat ada dua harimau berkelahi maka keduanya pasti akan terluka atau salah satu ada yang mati."
Ketika hal ini tersiar sampe ke telingga jendral Lian, Betapa malunya dia ( karena memang dasarnya dia adalah orang patriotik) lalu segera dia menemui Lin Xiang Ru untuk meminta maaf dan kemudian berikrar menjadi sahabat sampai mati.

Selayang Pandang

Sebuah Kisah yang pantas menjadi Panutan dan di contoh sayangnya hal ini jarang terjadi di negara kita, di negara kita banyak orang bertikai dan saling menistakan kelompok lain demi Gengsi dan kepentingan Kelompoknya sendiri.

Semoga Bermanfaat

Selasa, 01 Oktober 2013

Memprioritaskan Kepentingan Negara di atas Segalanya

Memprioritaskan Kepentingan Negara di atas Segalanya

Memprioritaskan Kepentingan Negara di atas Segalanya
Suatu ketika Kaisar Tai Wu dari Negara Wei, Pergi Berburu ( Jaman dahulu kalau pergi berburu melibatkan jumlah pasukan pengawalan yang besar dengan disertai tempat perburuan yang jauh dari Ibukota ). Segala urusan Negara dan Pemerintahan dan komando Militer diserahkan kepada Gu Bi , seorang Pejabat yang senior dan loyal.
Waktu Berburu lalu Kaisar memerintahkan utusan kepada Gu Bi agar mengirim kuda kuda tambahan untuk kepentingan berburu. akan tetapi betapa terkejutnya dan murkanya Kaisar Wu mengetahui ternyata Gu Bi hanya mengirimkan Kuda Kuda yang tua dan lemah ke tempat perburuan Kaisar. 
Kemudian dengan murka Setelah pulang berburu Kaisar memanggil Gu Bi dan berniat akan menghukumnya, akan tetapi Gu Bi pun menjawabnya, " Adalah merupakan pelanggaran dan sebuah kesalahan kecil bagi seorang abdi negara jika mereka tidak menyenangkan Tuannya dalam hal Hiburan, Tetapi Jika Gagal dalam Persiapan dan Tugas mempertahankan Negara itu adalah Kesalahan Besar, Sekarang ini Negara sedang dalam keadaan selalu siaga dan siap bertempur karena sewaktu waktu musuh bisa saja menyerang. Kuda Kuda terbaik dan terkuat saya simpan demi mempertahankan negara". Kalau karena kesalahan ini saya dianggap bersalah saya rela dihukum mati. Mendengar jawaban Gu Bi Kaisar Tai Wu pun tersadar akan kesalahannya lalu malah memberi hadiah kepada Gu Bi atas Loyalitas dan Kesetiannya.
Diceritakan kembali dari kisah negeri Cina 
Jaman Dinasti Wu Utara ( 386-534 Masehi )

Selayang Pandang

Cerita singkat dan Patriotik di mana pada jaman dahulu kala titah dari kaisar adalah segalanya, Gu Bi brani mengambil resiko kehilangan nyawa demi menjalankan tugas utamanya. Hal yang  sekarang sangat jarang terjadi loyalitas yang seperti itu, Pada masa ini Para Pejabat Pemerintahan banyak yang bekerja tidak sepenuh hati dan hanya mengandalkan Prinsip ASAL BAPAK SENANG, ( menjilat atasan untuk kepentingan pribadi ) Mereka Lupa akan tugas utamanya, bahwa Jabatan dan Pangkat dari Negara merupakan kehormatan yang harus dipegang teguh, bukannya malah untuk ajang memperkaya diri.

Semoga Bermanfaat